Ketika asaku
terhempas lara tak terperi
Hanya bias semu
lukisan malam yang kuharap mengerti
Kedalaman galau nurani
yang kugurat malam ini
Hanya pada kerlip
bintang terindah kusandarkan semua lelah
Menanti dan masih
menanti cahaya kecil itu kan berpendar lagi untukku sekali lagi
Berharap dan
terus berharap
Redup pijar itu
bawakan segenggam lagi kekuatan tuk tegarkan pijakku
Tak sanggup lagi
kuingkari, kehampaan yang kini memayungi hati
Mengulum semua
mimpi yang sempat kurangkai
Mengurung semua
hasrat kalbuku
Andai camar-camar
yang berkejaran di birunya lautan sanggup mengerti inginku
Andai awan yang
berarak pelan di penghujung malam mampu beri jawab semua tanyaku
Hampa
ini….sesakkan seluruh ruang fikirku
Letih hatiku
terus bergumul melawan perihnya tuturmu
Setiap bait kata
yang kau urai bagai sembilu
Menusuk luka
lamaku yang belum sempat mengering
Tak mampu lagi
kuingkari, nestapanya hatiku malam ini
Meski sekuat
apapun kubalut hatiku dengan ketegaran semu
Tetap saja
semburat pilu itu bergelayut di rautku
Bilakah sunyinya
malam sanggup beri satu jawaban
Kenapa bintang
terindah yang kuinginkan sematkan sedih yang tak berkesudahan
Semua rasa
ini…tak mampu kulalui sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar